Allah memberitahu kita bahawa dalam setiap peristiwa
yang Dia ciptakan terhadap kebaikan di dalamnya, ini
merupakan rahsia lain yang menjadikan mudah bagi
orang-orang yang beriman untuk bertawakkal pada Allah.
Allah menyatakan, bahkan dalam peristiwa-peristiwa
yang tampaknya tidak menyenangkan terdapat juga
kebaikan di dalamnya:
Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
(an-Nisa': 19)
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah mengetahui
sedangkan kamu tidak mengetahui.
(al-Baqarah; 216)
Tidak ada satu bencana pun yang menimpa di bumi
dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah
tertulis dalam kitab ( Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakanya. Sesunggunya yang demikian itu
mudah bagi Allah. Supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu
jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-
Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang sombong lagi membangga diri.
(al-Hadid: 22-23)
Mengapa manusia dilarang sombong? Sebabnya manusia
ialah manusia adalah makhluk yang lemah. Layakkah yang
lemah itu bermegah-megah dan sombong di hadapan Allah,
Namun realiti masa kini ramai manusia yang lupa pada
hakikatnya dan jati diri, sehingga menjadi sombong dan
angkuh untuk menerima kebenaran, memandang rendah
terhadap orang lain, serta memandang dirinya sempurna
segala-galanya. Hanyut dengan angkuh dan berbangga,
teruja dengan diri sendiri. Hidup dalam kebodohan diri
sendiri. Kebodohan itu sumber kepada malapetaka.
Semuga Rahmat Allah bersama kita dan menjauhkan dari
sifat sombong dan angkuh.