Saturday 23 April 2011

Rekonstruksi Syar'iy Dalam Ilmu Psikolog

Rekonstruksi Syar'iy Dalam Ilmu Psikologi

Oleh; Prof. Dr.Achmad Mubarok,MA
Disampaikan dalam Kajian Ilmiah PsikologiIslami yang diselenggarakan oleh Fusi Fakultas Psikologi UI, 21Desember 2008-12-20

Pendahuluan

Psikologi (Ilmu Jiwa) tidakberbicara tentang jiwa, tetapi berbicara tentang tingkah laku (TL) manusia dengan asumsi bahwa TL manusia itu merupakan gejala dari jiwanya.

Psikologi lahir dari kultur sekuler di Barat dimana ilmuwan berseberangan dengan agama (Gereja),oleh karena itu Psikologi tidak mengenal iman, Tuhan, dosa akhirat dan seterusnya.

Manusia dalam konsep Psikologi adalah tak lebih sebagai mazkluk dunia, oleh karena itu TL yang diteliti juga dalam perspektip horizontal.Tidak mengherankan jika psikolog Barat tida mampu menguraikan makna senyum Amrozi

Memang ada Psikologi Agama di Barat, tetapi juga tidak membahas agama,yang dibahas adalah apa pengaruh keyakinan agama terhadapTL.

Sejarah Keilmuan dalam Sejarah Islam

Berbeda dengan sejarah Barat dimana ilmuwan bermusuhan dengan agama (Gereja), dalam sejarah Islam, motivasi ilmu pengetahuan justeru datang dari ayat al Qur’an, oleh karena itu pengembang ilmu pengetahuan dalam sejarah Islam adalah para ulama. Ilmu seperti Psikologi tidak lahir meski term jiwa (nafs) lebih dari 300 kali disebut dalam al Qur’an dan lebih banyak lagi di dalam hadis. Jiwa manusia (nafs) dipelajari dalamkonteks hubungan manusia dengan Tuhan (vertikal), oleh karena itu ilmu yang lahir dalamkaitan jiwa adalah ilmu akhlak dan ilmu tasauf.

Ilmu Akhlak berbicara tentang perbuatan baik (akhlak alkarimah) dan perbuatan buruk (akhlak almazmaumah) dan bagaimana membentuk perilaku baik, termasuk perilaku manusia kepada Tuhan.

Ilmu Tasauf yang dapat disebut sebagai filsafat akhlak berbicara tentang bagaimana jiwa manusia dapat merasa dekat dengan Tuhan

Sejarah Psikologi Islam.
Kajian Psikologi Islammulai dilakukan sekitar 1950 di Barat oleh mahasiswa muslim yang studi di Barat.

Tahapan kajian itu melalui; (a) terkagum-kagum dulu kepada teori2 psikologi, kemudian (b) mencocok-cocokkan dengan konsep alQur’an (ayatisasi), dan (c) mengkritisi teori Barat, dan (d) menawarkan paradigma baru Psikologi

Ketika muncul gerakan Islamisasi Ilmu, tiga ilmu star bersama,yaitu Ekonomi Islam, Psikologi Islam dan Sosiologi Islam. Ekonomi Islamberjalan lebih cepat karena mempunyai media,yaitu bank Islam atau Bank Syari`ah.

Di Barat perkembangan Psikologi Islam terhenti pada penerbitan literatur bernuansa psikologiIslam, sementara di Mesir,Pakistan,Libia, Sudan, Malaysia dan Indonesia kajianPsikologiIslamlebih pesat dengan fokus yang berbeda-beda. Indonesia termasuk paling meriah dalam kontribusinya.

Perbandingan etos pengembangan keilmuan, ibarat psikologi itu sepeda motor,Barat langsung menaikisepeda motor itu ke berbagaimedan tanpamembaca manualnya. Oleh karena itu Barat kaya dengan penelitian empirik, dan cabang2 psikologi sesuai denganmedan yang merekalalui. Sementara itu di dunia Islam, ketikamelihat sepeda motor mereka mencarimanualnya,kemudian membacanya dengan tekun, tetapi sedikit sekali menaikinya. Oleh karena itu ilmuwan psikologiIslammiskin dengan penelitian lapangan, pengetahuannya lebih banyak normatipbersumber dari manualnya.. Sebagai contoh di dunia baru ada dua profesor bidang psikologi Islam, dan kebetulan keduanya dari Indonesia.

Konsep Psikologi Islam

Ada perbedaan muatan dalam nama;Psikologi Islami dan Psikologi Islam. Yang pertama masih tahap mencocok-cocokkan,yang kedua sudah dalam tahap menawarkan paradigma baru Psikologi.

Psychology merupakan produk dari renungan, pengalaman,penelitian dan laboratorium. Sedangkan Psikology Islambersumber dari manual manusia,yaitu apa kata Alqur.an tentang manusia (wahyu) diperjelas dengan hadis, ditambah pengalaman dan (masih sedikit) penelitian.

KonsepPsikologi Barat lebih bersifat trial and error karena memang produk fikiran, sedangkan konsep Psikologi Islam berbasis keyakinan atas kebenaran wahyu.

Meski demikian,banyak sekali mutiara ilmu dalamPsikologiBarat,oleh karena itu Teori Psikologi Barat bisa digunakan sebagai alat bantu dalam menggali konsep Psikologi Islam dari alQur’an

Dasar dari konsepPsikologi Islam adalah konsep manusia.Ada perbedaan mendasar antara konsep manusia menurut Psikologi dengan konsepmanusia menurut al Qur’an.

Manusia menurut teori psikologi barat adalah; homo volens (dikendalikan dari dalam), homomechanicus (dikendalikan dariluar) ,homo sapens (makhlukberfikir) dan homo ludens (makhluk yang mengerti makna hidup).

Menurut Al Qur`an manusia adalah hamba Alloh (`abdulloh) sekaligus khalifatullah (wakil Tuhan), memiliki dimensi sangat kecil (hamba) dan dimensi sangat besar (wakilTuhan)

TeoriPsikoanalisamisalnya memperkenalkan struktur Id, ego dan super ego pada manusia,sedangkan al Qur’an memperkenalkan sistemnafsani yang terdiridari subsistem `aql, qalb, bashirah, syahwat dan hawa.

Banyak sekali statemens psikologis dalam al Qur’an dan hadis, tetapi sayang belumdi persepsi dengan perspektip psikologi , karena para ulama memang tidakmemilikiperspektip psikologi.

Contoh hadis yang menyatakan. : Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan sorga bagi orang kafir (addunya sijnul mu’minin wa jannatulkafirin).Ulama lebih memahaminya sebagai hadis tasauf,padahal ia adalah hadis psikologi.. Di psikologi ada hollowmen, di alQur’an ada wa af’idatuhum hawa (hatinya kosong).. Karakteristik nafs, `aql,qalb, syahwat dan hawa disebut dengan sangat terperinci dalamal Qur’an, tetapi belum difahami dengan perspektip psikologi..

Langkah yang diperlukan untuk mengembangkan Psikologi Islam

1. Perdalam metode tafsir tematik untuk memahami karakteristik jiwa
2. Buka program studi Psikolologi Islam di PT
3. Perbanyak lembaga konseling Islam
4. Hidupkan asosiasi Psikologi Islam
5. Perbanyak penelitian lapangan
6. Sosialisasikan melalui jurnal,buku, seminar dan website/blogsite


sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii

No comments: